Rabu, 29 Juni 2016

CONTOH, RINGKASAN, ABSTRAK, SINTESIS

Tugas Bahasa Indonesia





DOSEN PENGAMPU : I WAYAN NUMERTAYASA,S.Pd.,M.Pd
OLEH :
I PUTU YATRA KENCANA (2015103003)




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUAR BANGLI
TAHUN 2016
Email : stkipsuar.bangli@yahoo.com
Jl.Brigjen Ngurah Rai No.55, Gedung Barat, Lc Subak Aya Bangli-Bali

Karya Tulis Ilmiah Tentang  Dampak Sinetron Terhadap Prestasi Siswa.
A. Definisi Sinetron
            Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinetron-sinetron semacam ini sering memperagakan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
B. Contoh Sinetron
Sinetron yang kurang mendidik :
·         Ganteng-Ganteng Serigala
            Ganteng-Ganteng Serigalayang tayang di SCTV merupakan salah satu sinetron dengan rating tinggi. Walau begitu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bahwa Ganteng-Ganteng Serigala termasuk tayangan yang tak layak untuk ditonton.
            Baru-baru ini KPI memang telah merilis daftar sinetron dan FTV bermasalah. Semua tayangan tersebut dianggap meresahkan dan membahayakan anak-anak muda lantaran mengandung hal-hal yang tidak mendidik.
            Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih banyak lagi.
Sinetron yang mendidik :
·         Keluarga Cemara
            Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si bungsu.Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.
C. Dampak Sinetron
1)      Dampak Negatif :
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
§  Dapat merusak moral dan watak para siswa.
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.
§  Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron.
§  Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang.
2)      Dampak Positif :
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
§  Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun.
Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
D. Solusi
            Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa.




                                                                                                



v  RINGKASAN
Ringkasan adalah cara efektif mengubah karangan yang panjang menjadi singkat, dengan mempertahankan urutan – urutan isi sudut pandang pengarang asli.

Dampak Sinetron Terhadap Prestasi Siswa.

A. Definisi Sinetron
     Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah  adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.

B. Contoh Sinetron
Sinetron yang kurang mendidik :
·         Ganteng-Ganteng Serigala (GGS).
Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih banyak lagi.
Sinetron yang mendidik :
·         Keluarga Cemara.
Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.

C. Dampak Sinetron
1)  Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
·         Dapat merusak moral dan watak para siswa.
·         Menjadi anak yang malas belajar.
·         Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
2) Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
·         Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun.

D. Solusi
     Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya. Terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa.

v  ABSTRAK
Abstrak adalah penyajian singkat mengenai isi tulisan yang berfungsi untuk menyajikan secara singkat kepada pembaca. Dalam sebuah abstrak setidaknya ada hal-hal berikut :
a.       Latar belakang atau alas an topic yang dipilih.
b.      Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
c.       Metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian.
d.      Keluaran atau kesimpulan atas penelitian.
Text Box:      Abstrak
Pada masa sekarang ini, banyak sekali sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron yang tentunya dapat membawa dampak bagi para siswa. Karya tulis ilmiah ini akan membicarakan tentang contoh sinetron yang mendidik atau kurang mendidik dan dampaknya bagi para siswa serta solusinya. Tujuannya perlu ada tindak lanjut dari pemerintah mengontrol tayangan televisi seperti sinetron yang memiliki dampak negatif. Dengan menggunakan metode penelitian dasar dapat mengembangkan sikap untuk merubah perilaku pendidik anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, sengga belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik dari pada anak yang sering menonton sinetron.
 










v  SINTESIS
Sintesis  adalah merangkum intisari dari bacaan yang bersumber dari beberapa sumber.

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
            Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Pengertian Belajar Menurut Ahli
            Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
            Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
            Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
            Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
            Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Pengertian Belajar Menurut Ahli
            Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

            Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal. Berikut beberapa definisi belajar menurut beberapa ahli psikologi.
            Arno F. Wittig  dalam Psychology of Learning: 1981. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil belajar.
            James Patrick Chaplin dalam Dictionary of Psychology: 1985. Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
            Hintzman, Douglas L. dalam The Psychology of Learning and Memory: 1987.Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
            John Burville Biggs  dalam Teaching for learning: the view from cognitive psychology: 1991. Belajar mempunyai tiga macam rumusan, yaitu :
  1. Rumusan kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi  yang dikuasai siswa.
  2. Rumusan institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
  3. Rumusan kualitatif, ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
            Arthur S. Reber, Rhianon Allen, Emily Sarah Reber  dalam The Penguin Dictionary of Psychology: edisi 1986, 1995, 2001. Belajar dengan dua macam definisi.
  • Pertama, belajar adalah : proses memperoleh pengetahuan. Pengertian ini biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan ketrampilan non kognitif.
  • Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif selamanya sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar yaitu: relatively permanent, response potentiality, reinforced dan practice.




Daftar Pustaka
1.    Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar, (diakses pada tanggal  kamis 2 juni 2016)
2.    Hariyanto, S.Pd, 22 November  2010 . Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/, (diakses pada tanggal  kamis 02 juni 2016)
3.    LenteraK, 7 May 2012. Definisi Belajar menurut beberapa Psikolog. http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapa-psikolog/, (diakses pada tanggal  kamis 2 juni 2016)




Kesulitan belajar bahasa inggris

Hasil wawancara seorang guru di SMA N 2 Bangli tentang hal apa saja yang di hadapi seorang anak berkesulitan belajar bahasa Inggris pada bagian menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan.
Nama Guru : I Wayan Sudiana S.Pd,.M.P,d (mengajar kelas 11 dan 12 )
Kesulitan yang dihadapi seorang anak terutama pada bagian :
Ø  Menulis
Ada tiga problem yang membuat skill writing menjadi sulit untuk dikuasai yaitu permasalahan lingusitik, kognitif, dan konten.
1)      Problem yang pertama adalah lingusitik. Hal ini berhubungan dengan kelihaian seorang siswa dalam menuliskan struktur yang benar dan karenanya kalimat-kalimat yang terbentuk akan dapat menyatu satu sama lain. Hasilnya adalah text yang dibuat bisa dieksplikasi oleh pembaca dengan baik.   
2)      Permasalahan yang kedua adalah problem kognitif yang berhubungan dengan penguasaan seorang siswa pada bentuk-bentuk bahasa, struktur, grammar yang berguna bagi komunikasi yang efektif dalam writing.
3)      Yang ketiga adalah problem tentang ide. Hal ini berhubungan dengan apa saja yang bisa seorang siswa tuangkan dalam tulisan. Seringkali seorang siswa kehilangan ide ditengah proses menulis.  

Ø  Membaca
1)      Masih minimnya kosakata yang dimiliki siswa.
2)      Siswa mempunyai kesulitan di dalam memahami arti kata dan hubungan antar kata-kata tersebut yang terdapat di dalam teks.
3)      Para siswa seringkali menemui kesulitan di dalam mendapatkan informasi, pesan, dan tujuan yang disampaikan oleh penulis.
4)      Para siswa mempunyai motivasi yang rendah di dalam membaca teks Bahasa Inggris. Kegiatan ini mereka lakukan hanya di kelas ketika mereka di minta oleh guru.

Ø  Berbicara
Kesulitan seorang anak yang di hadapi pada saat berbicara adalah kurangnya kosa kata seorang siswa, kurang berkomunikasi berbahasa inggris dengan teman sekolah, dan kurangnya percaya diri dalam hal untuk berbicara.

Ø  Mendengarkan
1)      Kurangnya penguasaan kosa kata.
2)      Sarana di sekolah yang terbatas.
3)      Seorang siswa banyak yang tidak mengerti dengan kosakata yang dia dengarkan.
4)      Kurangnya motivasi belajar dari orang tua siswa.


Pemecahan masalah sorang siswa dalam kesulitan belajar bahasa inggris terutama pada bagian menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan.
Ø  Menulis
1)      Memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tersebut mampu mengembangkan ide yang banyak.
2)      Memberikan game dengan bertujuan memperbanyak kosakata seorang siswa.
3)      Mengajak siswa untuk menulis kaliamt efektif dan berstruktur grammar yang bagus.
4)      Memberikan tugas untuk menulis kegiatan yang terjadi di sekolah dengan bhasa inggris.

Ø  Membaca
Mengajak siswa untuk membaca cerita yang mudah di mengerti dengan tujuan untuk mempermudah seorang siswa memahami arti kata dan hubungan arti kata tersebut. Dengan membaca cerita yang mudah di mengerti seorang anak akan banyak tau kosakata yang di baca, serta dengan memberi motivasi seorang siswa akan semangat.

Ø  Berbicara
1)      Kegiatan berbicara akan menguatkan pemerolehan kosa kata baru, tata bahasa, dan bahasa secara fungsional.
2)      Memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan bahasa yang di pelajarinya.
3)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba bahasa yang telah mereka ketahui dalam situasi dan topik yang berbeda.

Ø  Mendengarkan
1)      Menyarankan sorang siswa untuk selalu mendengarkan filem atau mendengarkan lagu yang berbahsa inggeis dengan mudah.
2)      Menyarankan seorang siswa untuk mencatat beberapa poin penting kala mengerjakan soal listening.
3)      Menyarankan seorang siswa untuk selalu memperbanyak membaca agar seorang siswa banyak mengetahui kosakata.





berita karangan seorang guru di penjara

Tugas Bahasa Indonesia





DOSEN PENGAMPU : I WAYAN NUMERTAYASA,S.Pd.,M.Pd
OLEH :
I PUTU YATRA KENCANA (2015103003)




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUAR BANGLI
TAHUN 2016
Email : stkipsuar.bangli@yahoo.com
Jl.Brigjen Ngurah Rai No.55, Gedung Barat, Lc Subak Aya Bangli-Bali
GURU YANG MENJEWER TELINGA ANAK TNI
Bapak dan ibu guru adalah orang-orang yang terkena tanggung jawab secara langsung, mencetak dan mendidik  generasi penerus bangsa ini. Mereka membantu para orang tua untuk membangun generasi yang akan menggantikan kedudukan para pemimpin di kemudian hari.
Namun bagaimana jadinya dan orangtua yang harusnya saling bersinergi justru saling mempidanakan satu sama lain. Guru yang diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa berusaha sekuat tenaga untuk mengajar anak didknya dan membina siswa-siswinya agar menjadi pintar serta memiliki kedisiplinan yang tinggi. Guru juga senantiasa mengajarkan nilai-nilai ketertiban dengan jalan yang dianggapnya telah sesuai dengan metode pengajaranya.
Namun adakalanya niat baik dari sang guru tidak lagi dipercaya oleh orang tua yang menitipkan anak-anaknya menimba ilmu di sekolah tersebut. Ketidak percayaan ini mungkin akan menjadi sesuatu yang wajar, karena kita kini tengah hidup dalam sistem yang rusak. Sistem yang telah memberikan kita banyak fakta tentang kekerasan pendidik terhadap anak didiknya. Maka bukan suatu yang aneh jika akhirnya ada orang tua yang kemudian melaporkan seorang guru yang berusaha mendisiplinkan anaknya, karena dianggap sebagai tindakan penganiayaan.
Seperti yang diberitakan kasus guru yang menjewer telinga murid anak TNI kemudian berakhir di sel penjara jadi perhatian publik Rabu (11/5/2016). Guru bidang studi Fisika SMP Negeri 1 Penatih, Widiastri, dibui di Rumah Tahanan klas II Denpasar, Bali. Widiastri menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Denpasar di rutan tersebut sejak Jumat (06/5/2016), sambil menunggu kasusnya disidangkan di pengadilan.
Kasus ini kontan mengundang keprihatinan netizen seperti di Facebook. Netizen membandingkan pendidikan sekarang dan masa lalu, dulu ketika orangtua murid tahu anaknya dimarahi guru karena berbuat salah justru orang tuanya sangat senang, namun kini sebaliknya seorang anak terlalu dimanjakan oleh orangtuanya.
Guru SMPN 1 Penatih, Denpasar, Bali Widiastri menyampaikan permohonan maafnya kepada orang tua siswa I Gede Mulia Darma, Selasa (10/5/2016).
Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung suami Widiastri “ Saya mewakili ibu Widiastri atau istri saya, saya mohon maaf atas permasalahan ini dan mohon maaf atas kelakuan istri saya, saya berharap proses ini diselesaikan dulu secara kekeluargaan” kata Putu Ardana di depan keluarga Pak Gede
Sebelumnya Widiastri pada Rabu, (04/5/2016) lalu dilaporkan oleh orang tua siswa I Gede Mulia Darma ke Polres Denpasar karena Guru Fisika SMPN 1 Penatih itu telah menjewer telinga murid serta menyebut anak setan kepada anaknya Pak Gede.
Kasus guru yang dipidana orangtua siswa mengundang komentar dari rekan-rekan guru lainnya. Mereka menilai, orangtuanya seperti itu termasuk orangtua yang kurang bijaksana dalam menyikapi masalah yang dihadapi anaknya. Seharusnya ada komunikasi antara guru dan orangtua siswa. “Kejadian semacam itu tidak semestinya terjadi. Orangtua harus bijaksana melihat permasalahan yang ada. Semua hanya masalah komunikasi yang kurang baik antara guru dan orangtua,” ungkap Sudiartana.
Hal serupa juga disampaikan oleh Guru BK SMPN 1 Penatih, Ni Luh Ardiyanti. Ia menyebutkan, orangtua terkadang tidak paham mengenai maksud dari pendidikan yang sebenarnya. Mereka berada dalam kondisi ketakutan sehingga tidak menggunakan logika dalam menghadapi masalah anaknya di sekolah.
“Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Penatih guru sebagai pendidik tidak terbatas hanya mentransfer ilmu saja tapi juga membentuk pola sikap dan tingkah laku. Jika guru memberikan hukuman yang masih dianggap wajar itu sah-sah saja karena tugas guru sebagai orangtua di sekolah harus mampu membentuk karakter anak tidak sebatas hanya membuat seorang anak pandai saja,” jelasnya.
Bagaimana susahnya posisi guru di masa sekarang, jika siswa nakal pasti guru yang akan disalahkan oleh orang tua mereka, tetapi guru memberi hukuman sedikit pada siswa dengan tujuan mendidik sudah diancam macam-macam. Bagaimana bisa baik pendidikan kalau otoritas guru selalu disorot.
Jangan salahkan guru wahai para orangtua. Jangan salahkan guru wahai menteri pendidikan. Jangan salahkan guru wahai pejabat HAM. Jangan salahkan guru wahai pak presiden. Jika anak-anak kalian, menjadi anak-anak bajingan. Jika anak-anak bangsa menjadi anak-anak berandalan. Jika anak-anak generasi muda menjadi anak-anak tak beraturan karena kami mendidik mereka sambil ditodong hukum pidana.
Karena tidak semua anak-anak itu dididik dengan lemah lembut, karena perilaku anak juga tergantung perilaku dari orang tua, jika orang tuanya tidak benar, sudah pasti perilaku anaknya jadi tidak benar. Seperti pepatah “Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”.
Kami tau mendidik pun punya tahapan :
1.      Tindak dengan lemah lembut sampai tiga kali.
2.      Tegur dengan rada keras.
3.      Tegur dengan keras.
4.      Tindak dengan fisik tidak dengan keras.
5.      Tindak dengan fisik yang lebih keras dengan tanpa melukai.
6.      Panggil orang tuanya.
Mengapa cuma sekedar telinganya dijewer yang tidak terlalu keras guru masuk penjara, ada apa dengan pendidikan ini! tunggulah wahai orang tua kalian akan mendapat karma, anak-anak kalian akan menjadi orang yang tidak berguna di masa depan karena telah bertindak amoral pada guru. ( ungkap Jro Mangku Sadye / Guru Agama di SMPN 1 Penatih)
Denpasar Sabtu (14/5/2016), Guru bidang studi Fisika SMP Negeri 1 Penatih, Widastri akhirnya dibebaskan. Dia dibebaskan setelah pihak orang tua siswa Tiara yang di jewer telinganya berdamai. Ibu Guru Widastri sudah dibebaskan karena telah sepakat damai keduanya, baik keluarga korban dan juga ibu guru.
Sebelumnya Widastri ditahan di Lapas Kelas II B Denpasar karena telah menjewer telinganya seorang siswanya bernama Tiara pada Kamis (05/5/2016 lalu. Penyebabnya karena Tiara terus menganggu temannya yang melakukan try sandya, teguran dari guru dan guru BK tidak pernah Tiara hiraukan. Di saat itulah kesabaran Widastri habis dan menjewer telinga hingga orang tua Tiara bernama I Gede Mulia Darma laporkan ke Polisi dan Widastri ditahan oleh pihak yang berwajib. Widastri sangat senang bisa merasakan hangatnya kekeluargaan di rumahnya, Pak Gede meminta maaf kerumah ibu Widastri karena dia terlalu memenjakan anaknya hingga dia tidak tau kalau anaknya berbuat ulah di sekolah.

Sebelumnya Widiastri pada Rabu, (04/5/2016) lalu dilaporkan oleh orang tua siswa I Gede Mulia Darma ke Polres Denpasar.
Sebelumnya Widastri ditahan di Lapas Kelas II B Denpasar karena telah menjewer telinganya seorang siswanya bernama Tiara pada Kamis (05/5/2016 lalu.
Widiastri menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Denpasar di rutan tersebut sejak Jumat (06/5/2016), sambil menunggu kasusnya disidangkan di pengadilan.
Guru SMPN 1 Penatih, Denpasar, Bali Widiastri menyampaikan permohonan maafnya kepada orang tua siswa I Gede Mulia Darma, Selasa (10/5/2016).
Seperti yang diberitakan kasus guru yang menjewer telinga murid anak TNI kemudian berakhir di sel penjara jadi perhatian publik Rabu (11/5/2016).
Denpasar Sabtu (14/5/2016), Guru bidang studi Fisika SMP Negeri 1 Penatih, Widastri akhirnya dibebaskan.