Rabu, 29 Juni 2016

CONTOH, RINGKASAN, ABSTRAK, SINTESIS

Tugas Bahasa Indonesia





DOSEN PENGAMPU : I WAYAN NUMERTAYASA,S.Pd.,M.Pd
OLEH :
I PUTU YATRA KENCANA (2015103003)




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SUAR BANGLI
TAHUN 2016
Email : stkipsuar.bangli@yahoo.com
Jl.Brigjen Ngurah Rai No.55, Gedung Barat, Lc Subak Aya Bangli-Bali

Karya Tulis Ilmiah Tentang  Dampak Sinetron Terhadap Prestasi Siswa.
A. Definisi Sinetron
            Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Sinetron-sinetron semacam ini sering memperagakan gaya hidup yang cenderung penuh gengsi dan bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Dan pada siswa sekolah, mereka seharusnya lebih fokus pada pendidikan. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah bercerita tentang seseorang yang penderitaan lahir batin, adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.
B. Contoh Sinetron
Sinetron yang kurang mendidik :
·         Ganteng-Ganteng Serigala
            Ganteng-Ganteng Serigalayang tayang di SCTV merupakan salah satu sinetron dengan rating tinggi. Walau begitu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan bahwa Ganteng-Ganteng Serigala termasuk tayangan yang tak layak untuk ditonton.
            Baru-baru ini KPI memang telah merilis daftar sinetron dan FTV bermasalah. Semua tayangan tersebut dianggap meresahkan dan membahayakan anak-anak muda lantaran mengandung hal-hal yang tidak mendidik.
            Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih banyak lagi.
Sinetron yang mendidik :
·         Keluarga Cemara
            Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si bungsu.Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.
C. Dampak Sinetron
1)      Dampak Negatif :
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
§  Dapat merusak moral dan watak para siswa.
Sebab dalam cerita-cerita sinetron itu, sering kita lihat berbagai hal kurang baik seperti kata-kata kasar, hidup bermewah-mewahan, mode pakaian yang tidak sopan serta kisah percintaan.
§  Menjadi anak yang malas belajar
Anak yang sering menonton sinetron, belajarnya kurang rajin dan nilai-nilainya kurang baik daripada anak yang tidak sering menonton sinetron.
§  Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
Mereka sering menirukan perbuatan pamer, sombong, membantah orang.
2)      Dampak Positif :
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
§  Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun.
Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua
D. Solusi
            Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif yaitu merusak moral dan menghancurkan generasi muda Indonesia. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa.




                                                                                                



v  RINGKASAN
Ringkasan adalah cara efektif mengubah karangan yang panjang menjadi singkat, dengan mempertahankan urutan – urutan isi sudut pandang pengarang asli.

Dampak Sinetron Terhadap Prestasi Siswa.

A. Definisi Sinetron
     Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi tentang cerita fiktif, yang kebanyakan saat ini mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan, dan konflik. Berkaitan dengan pendidikan, yang paling dirugikan dari tayangan sinetron ini adalah para siswa sekolah. Ciri-ciri sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah  adanya tokoh antagonis dengan akting yang berlebihan dan tidak wajar, memperlihatkan dan mengumbar kemewahan duniawi.

B. Contoh Sinetron
Sinetron yang kurang mendidik :
·         Ganteng-Ganteng Serigala (GGS).
Contoh pelanggaran yang disorot oleh KPI ada bermacam-macam, misalnya tindak kekerasan fisik (memukul, membanting, menusuk dengan pisau, mencekik), kekerasan verbal (menghina), tindakan bullying, menampilkan adegan percobaan bunuh diri, adegan percobaan pemerkosaan, dan masih banyak lagi.
Sinetron yang mendidik :
·         Keluarga Cemara.
Keluarga Cemara, kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana terdiri atas Abah, kepala keluarga seorang penarik becak dan buruh apa saja, Ema, seorang wanita yang membuat opak untuk dijajakan anak perempuannya. Euis, si sulung yang kelas 6 SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha, Ara atau Cemara yang baru masuk taman kanak-kanak, serta Agil, si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan inilah kisah itu.

C. Dampak Sinetron
1)  Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya:
·         Dapat merusak moral dan watak para siswa.
·         Menjadi anak yang malas belajar.
·         Para siswa jadi mempunyai sifat materialis & suka berangan-angan.
2) Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya:
·         Mengajari anak berperilaku baik kepada siapapun.

D. Solusi
     Pemerintah harus memaksimalkan perannya dalam mengontrol tayangan di televisi seperti sinetron yang dapat membawa negatif. Pemerintah sebaiknya membatasi acara-acara yang tidak bermanfaat, memberikan sanksi bagi yang melanggar. Tetapi, dengan adanya sinetron yang tidak mengajarkan hal baik pada para siswa, maka hal tersebut menjadi sangat merugikan dan anak tersebut tidak memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya. Terpengaruh pada dampak negatif dari sinetron, ini dapat merusak prestasi, budaya, dan moral bangsa.

v  ABSTRAK
Abstrak adalah penyajian singkat mengenai isi tulisan yang berfungsi untuk menyajikan secara singkat kepada pembaca. Dalam sebuah abstrak setidaknya ada hal-hal berikut :
a.       Latar belakang atau alas an topic yang dipilih.
b.      Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
c.       Metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian.
d.      Keluaran atau kesimpulan atas penelitian.
Text Box:      Abstrak
Pada masa sekarang ini, banyak sekali sinetron yang menghiasi hampir semua channel di televisi, stasiun televisi berlomba untuk memproduksi sinetron yang tentunya dapat membawa dampak bagi para siswa. Karya tulis ilmiah ini akan membicarakan tentang contoh sinetron yang mendidik atau kurang mendidik dan dampaknya bagi para siswa serta solusinya. Tujuannya perlu ada tindak lanjut dari pemerintah mengontrol tayangan televisi seperti sinetron yang memiliki dampak negatif. Dengan menggunakan metode penelitian dasar dapat mengembangkan sikap untuk merubah perilaku pendidik anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, sengga belajarnya lebih rajin dan nilai-nilainya lebih baik dari pada anak yang sering menonton sinetron.
 










v  SINTESIS
Sintesis  adalah merangkum intisari dari bacaan yang bersumber dari beberapa sumber.

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
            Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Pengertian Belajar Menurut Ahli
            Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
            Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
            Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
            Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
            Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Pengertian Belajar Menurut Ahli
            Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

            Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal. Berikut beberapa definisi belajar menurut beberapa ahli psikologi.
            Arno F. Wittig  dalam Psychology of Learning: 1981. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil belajar.
            James Patrick Chaplin dalam Dictionary of Psychology: 1985. Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
            Hintzman, Douglas L. dalam The Psychology of Learning and Memory: 1987.Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
            John Burville Biggs  dalam Teaching for learning: the view from cognitive psychology: 1991. Belajar mempunyai tiga macam rumusan, yaitu :
  1. Rumusan kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi  yang dikuasai siswa.
  2. Rumusan institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.
  3. Rumusan kualitatif, ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
            Arthur S. Reber, Rhianon Allen, Emily Sarah Reber  dalam The Penguin Dictionary of Psychology: edisi 1986, 1995, 2001. Belajar dengan dua macam definisi.
  • Pertama, belajar adalah : proses memperoleh pengetahuan. Pengertian ini biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan perolehan ketrampilan non kognitif.
  • Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif selamanya sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar yaitu: relatively permanent, response potentiality, reinforced dan practice.




Daftar Pustaka
1.    Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar, (diakses pada tanggal  kamis 2 juni 2016)
2.    Hariyanto, S.Pd, 22 November  2010 . Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/, (diakses pada tanggal  kamis 02 juni 2016)
3.    LenteraK, 7 May 2012. Definisi Belajar menurut beberapa Psikolog. http://lenterakecil.com/definisi-belajar-menurut-beberapa-psikolog/, (diakses pada tanggal  kamis 2 juni 2016)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar